Mosi tidak percaya adalah sebuah prosedur parlemen yang digunakan kepada parlemen oleh parlemen oposisi dengan harapan mengalahkan atau mempermalukan sebuah pemerintahan.
Pemerintah seringkali menanggapi mosi tidak percaya dengan mengusulkan mosi kepercayaan.
Tradisi ini dimulai pada Maret 1782 setelah kekalahan pasukan Britania dalam Pertempuran Yorktown (1781) dalam Perang Revolusi Amerika, Parlemen Kerajaan Britania Raya memutuskan bahwa mereka "tidak lagi percaya kepada menteri saat itu". Perdana Menteri waktu itu, Lord North, menanggapinya dengan meminta Raja George III untuk menerima surat pengunduran dirinya. Hal ini meskipun tidak secara langsung menciptakan konvensi konstitusional; namun, pada awal abad ke-19, percobaan oleh Perdana Menteri untuk memerintah dalam keadaan tanpa mayoritas parlemen terbukti tidak berhasil, dan pada pertengahan abad ke-19, kemampuan mosi tidak percaya untuk memecahkan pemerintahan dibentuk di Britania Raya.
Biasanya, ketika parlemen memutuskan tidak percaya, atau gagal memutuskan percaya, sebuah pemerintahan harus
- mengundurkan diri, atau
- mencari disolusi parlemen dan meminta pemilihan umum.
1.Yuriy Ivanovych Yekhanurov
Yuriy Ivanovych Yekhanurov (Ukraina: Юрій Іванович Єхануров) adalah mantan Perdana Menteri Ukraina dan menteri pertahanan dalam pemerintahan Yulia Tymoshenko. Ia lahir pada 23 Agustus 1948 di village Belkachi in the far-north Yakut ASSR, which is currently the Sakha Republik within the Federasi Rusia dan tampil sebagai seorang politikus atau negarawan Ukraina. Yekhanurov berasal dari suku Buryat di Ukraina setelah lepas dari Uni Soviet sebagaimana ia menjalani hidup dan karier. Ia meraih penghargaan PhD di bidang Ekonomi dan menikah serta tampil sebagai ayah seorang anak.
Ia menggantikan Yulia Tymoshenko pada 8 September 2005 sebagai Pelaksana Tugas Perdana Menteri Ukraina dan resmi menjabat perdana menteri pada 22 September 2005. Ia juga pemimpin oblast Dnipropetrovska sejak 1 April 2005. Posisinya sebagai Perdana Menteri terancam ketika parlemen menyatakan mosi tidak percaya pada 10 Januari 2005. Alasan mosi tidak percaya mengenai pemerintahan yang telah menciptakan krisis gas karena tidak mau membayar harga gas dari Rusia dua kali lipat dari yang disepakati dalam perjanjian sebelumnya. Atas langkah parlemen tersebut, Presiden Viktor Yushchenko mengatakan bahwa Perdana Menteri tetap menjalankan tugas hingga pemilu parlemen pada 26 Maret 2005. Presiden Viktor Yushchenko bahkan menuduh Rusia berada di balik mosi tidak percaya parlemen yang bertujuan menekan pemerintahan yang pro-Barat dan di sisi lain mencoba melepaskan diri dari pengaruh politik Rusia.
2.Ali Mohammed GhediAli Mohammed Ghedi (lahir 1952), adalah seorang pegawai Uni Afrika, yang ditunjuk sebagai Perdana Menteri Somalia pada bulan November 2004. Pada 2 Juli 2006,ia menyampaikan tuduhan terhadap pemimpin tertinggi Al Qaeda Osama bin Laden ingin membuat kekacauan baru di Somalia. Karena, Somalia pernah terjerumus ke dalam kekacauan politik pada tahun 1991 menyusul tersingkirnya Mohamed Siad Barre dari tampuk kekuasaan. Setelah itu, Somalia terpecah belah dan diperintah oleh para panglima perang yang sulit dikontrol. Untuk itu, ajakan Osama bin Laden tidak perlu ditanggapi. "Jauh sebelum dia, orangtuanya, dan nenek moyangnya, kami telah menjadi Muslim dan menjalankan agama Islam," kata Gedi.
Lolos Mosi Tidak Percaya
Beberapa anggota parlemen menyiapkan mosi tidak percaya (vote of no confidence) terhadap pemerintah. Dalam pemungutan suara pada 30 Juli 2006, Ghedi lolos dari sebuah mosi tidak percaya yang menganggap dirinya tidak mampu lagi memerintah. Untuk menggusur posisi perdana menteri, parlemen membutuhkan dukungan 139 suara. Namun, dalam pemungutan suara yang terkumpul hanya 126 orang, sementara 86 anggota lainnya tetap mendukung. Pemerintah pimpinannya kehilangan kredibilitasnya karena dianggap tak mampu memulihkan stabilitas di Baidoa (250 km dari Mogadishu) yang dikuasai kelompok milisi bergaris keras yang ingin menerapkan pemerintahan ala Taliban.
Perbaikan Kabinet
Pada 28 Juli 2006, anggota parlemen menentang kehadiran pasukan Etiophia dan penjaga perdamaian asing di Baidoa. Karena tak percaya lagi pada kredibilitas pemerintah, 19 menteri dan wakil menteri memilih mundur. Akibatnya, pemerintahan transisi tak berjalan baik dan situasi memburuk saat seorang menteri dibunuh. Dua minggu setelah pemerintahan sebelumnya lumpuh total akibat pejabat pemerintah beramai-ramai mengundurkan diri, Gedi membentuk kabinet baru beranggotakan 31 orang. Kabinet baru yang dibentuk pada 21 Agustus 2006 ini bertujuan memperbaiki pemerintahan. Kabinet lama yang dibubarkan pemerintah awal Agustus dianggap tidak jelas, jarang mencapai kata sepakat, dan sering berbelit-belit dalam mendiskusikan suatu persoalan.
Kabinet baru yang memiliki 31 anggota, sementara kabinet lama lebih dari 100 anggota. Dari ke-31 anggota kabinet yang ada, banyak anggota kabinet lama tetap bertahan pada posisinya. Mantan panglima perang Hussein Mohamed Aidid yang menjabat sebagai menteri dalam negeri adalah satu satunya. Nama baru bermunculan seperti kepala keamanan nasional, menteri pertahanan, menteri keuangan, dan menteri luar negeri. Selain pejabat menteri, pemerintah baru juga menunjuk 44 wakil menteri. Pada kabinet sebelumnya ada 42 menteri dan 80 wakil menteri. Kepastian mengenai mengikutsertakan kelompok moderat dalam kabinet baru masih belum diungkap Gedi sebagai pemimpin pemerintahan.
Perombakan kabinet ini termasuk dalam bagian kesepakatan yang ditengahi oleh Pemerintah Etiophia. Bangkitnya kelompok agama menjadi ancaman terbesar bagi pemerintah sementara yang dibentuk lewat suatu perundingan perdamaian di Kenya tahun 2004. Pemerintah sementara itu dibentuk menggantikan anarki yang telah berkuasa sejak 1991. Juni 2006, kelompok agama mulai muncul ke permukaan sebagai kekuatan politik dan militer yang baru setelah mengalahkan kekuasaan para panglima perang yang dibantu Amerika Serikat. Kelompok itu mengambil alih Mogadishu dan daerah strategis lainnya.
Beberapa anggota parlemen yang mayoritas dari klan Hawiye ingin mengikutsertakan tokohnya ke dalam pemerintahan melalui kabinet yang baru. Pemerintah dan kelompok agama berencana menggelar putaran kedua perundingan perdamaian yang ditengahi oleh Liga Arab.
Pada 1 Januari 2007, pasukan pemerintah yang didukung pasukan Ethiopia berhasil memasuki wilayah pasukan pemberontak, yaitu kota Kismayo. Sekitar 3000 anggota pasukan anti-pemerintah sebelumnya bersumpah akan habis-habisan mempertahankan kota itu. Gempuran pasukan Somalia yang didukung tank-tank dan jet-jet tempur Ethiopia akhirnya melumpuhkan perlawanan kelompok pemberontak yang mengatakan akan tetap melanjutkan perjuangan mereka dengan melakukan perang gerilya ala kelompok perlawanan di Irak. Perdana Menteri Gedi menawarkan amnesti kepada ratusan anggota milisi Islam yang menuju perbatasan Kenya jika mereka menyerah. Rakyat di berbagai kota berlari-lari keluar rumah menyambut tentara pemerintah.
Somalia menyerukan pengiriman pasukan internasional sebanyak 8.000 orang untuk mengamankan pemerintahan yang rawan atas serangan dari militan yang diduga terkait dengan jaringan Al-Qaeda. Juru bicara militer Burundi Kolonel Adolphe Manirakiza pada 18 Februari 2007 menyatakan bahwa Burundi mengirimkan tak kurang 1.700 tentara ke Somalia sebagai bagian dari misi penjaga perdamaian Uni Afrika dengan tujuan mengakhiri kekacauan. Uganda juga mengirim 1.500 tentara ke Mogadishu.
3. EFEK RUMAH KACA - MOSI TIDAK PERCAYA
Lirik Lagu Mosi Tidak Percaya
ini masalah kuasa, alibimu berharga
kalau kami tak percaya, lantas kau mau apa?
kamu tak berubah, selalu mencari celah
lalu smakin parah, tak ada jalan tengah
pantas kalau kami marah, sebab dipercaya susah
jelas kalau kami resah, sebab argumenmu payah
kamu ciderai janji, luka belum terobati
kami tak mau dibeli, kami tak bisa dibeli
janjimu pelan pelan akan menelanmu
ini mosi tidak percaya, jangan anggap kami tak berdaya
ini mosi tidak percaya, kami tak mau lagi diperdaya
0 komentar:
Posting Komentar